Lompat ke konten
(021) 5290 5797
HOURS : MON-FRI 8.30 AM - 5.30PM

BPOM Indonesia: Regulasi, Sertifikasi & Kepatuhan

BPOM Indonesia Adalah?

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) adalah lembaga pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab atas pengawasan keamanan, kualitas, dan distribusi produk farmasi, makanan, kosmetik, serta produk lain yang diatur dalam pasar Indonesia. Tujuan utama BPOM adalah melindungi kesehatan masyarakat dengan memastikan bahwa produk yang dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan. Sebagai otoritas regulasi utama, BPOM berperan penting dalam mencegah peredaran produk ilegal atau berbahaya serta menegakkan standar nasional maupun internasional dalam industri makanan dan farmasi.

Mengapa BPOM Penting bagi Konsumen dan Pelaku Usaha?

BPOM memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa produk yang beredar di pasar aman untuk dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat. Tanpa pengawasan regulasi yang ketat, konsumen dapat terpapar risiko kesehatan akibat produk yang mengandung bahan berbahaya atau tidak memenuhi standar. Bagi pelaku usaha, memperoleh sertifikasi BPOM meningkatkan kredibilitas, membangun kepercayaan konsumen, serta mempermudah akses ke pasar.

BPOM_adalah

Baca Juga: Registrasi BPOM

Fungsi Utama BPOM Adalah

BPOM memiliki beberapa tanggung jawab utama, termasuk:

  1. Regulasi Keamanan dan Kualitas Produk
    BPOM memastikan bahwa produk farmasi, makanan, kosmetik, dan suplemen mematuhi standar keamanan dan kualitas yang ketat sebelum didistribusikan ke pasar. 
  2. Penerbitan Sertifikasi dan Izin Edar
    Sebelum suatu produk dapat didistribusikan secara legal, produsen harus memperoleh sertifikasi BPOM sebagai bukti kepatuhan terhadap persyaratan regulasi. 
  3. Pengujian Laboratorium
    BPOM menggunakan metode uji ilmiah untuk memastikan bahwa produk tidak mengandung zat berbahaya dan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku. 
  4. Pengawasan Pasar dan Penilaian Risiko
    BPOM melakukan inspeksi rutin untuk memantau kepatuhan produk serta menegakkan penarikan kembali (recall) terhadap produk yang tidak memenuhi ketentuan. 
  5. Edukasi dan Penyuluhan Publik
    BPOM secara aktif menyebarluaskan informasi terkait konsumsi produk yang aman serta mengedukasi masyarakat tentang risiko produk palsu atau tidak terdaftar. 
  6. Koordinasi dengan Badan Regulasi Internasional
    BPOM bekerja sama dengan badan regulasi luar negeri untuk menyelaraskan regulasi Indonesia dengan praktik terbaik internasional.

Regulasi Kunci BPOM dalam Pendaftaran Produk

Untuk memastikan kepatuhan, pelaku usaha yang ingin mendistribusikan produk di Indonesia harus mematuhi kerangka regulasi BPOM, yang mencakup:

  1. Sistem Pendaftaran Online (e-Registration): Proses digital yang memungkinkan pelaku usaha mengajukan pendaftaran produk secara efisien.
  2. Regulasi Label dan Klaim Produk: Semua klaim produk harus didukung oleh bukti ilmiah.
  3. Farmakovigilans yang Ditingkatkan untuk Obat: Pengawasan pasca-pemasaran diperkuat untuk memantau efektivitas obat dan reaksi merugikan.
  4. Standar Ketat untuk Produk Impor: Produk luar negeri harus memenuhi persyaratan ketat sebelum masuk ke pasar Indonesia.
  5. Persyaratan Pelacakan dan Serialisasi: Menjamin bahwa produk farmasi dapat dilacak di seluruh rantai pasokan.
  6. Prosedur Pengujian Klinis dan Laboratorium yang Distandarisasi: Pengujian lebih ketat dalam persetujuan produk.
  7. Kepatuhan terhadap Cara Pembuatan yang Baik (GMP): Fasilitas produksi harus mematuhi standar produksi ketat untuk menjaga validitas sertifikasi.

BPOM_adalah

Baca Juga: Panduan Kepatuhan dan Izin Edar BPOM

Kategori Produk yang Wajib Bersertifikat BPOM

BPOM mengatur berbagai kategori produk, termasuk:

  1. Obat-obatan (baik resep maupun obat bebas)
  2. Obat tradisional dan produk herbal
  3. Suplemen kesehatan dan vitamin
  4. Makanan dan minuman olahan
  5. Kosmetik dan produk perawatan pribadi
  6. Produk rumah tangga dengan risiko kesehatan (misalnya, disinfektan, pestisida)
  7. Produk bayi dan anak (misalnya, susu formula, makanan bayi)
  8. Makanan medis dan fungsional (misalnya, produk diet untuk kondisi kesehatan tertentu)
  9. Bahan baku untuk produksi farmasi dan makanan

Yurisdiksi Regulasi atas Alat Kesehatan dan Bahan Kimia Rumah Tangga

Tidak semua produk berada dalam lingkup regulasi BPOM. Beberapa kategori diatur oleh lembaga lain:

  1. Alat Kesehatan: Diatur oleh Kementerian Kesehatan, khususnya Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan). Kementerian Kesehatan bertanggung jawab atas pendaftaran, distribusi, dan pengawasan pasca-pasar alat kesehatan, termasuk alat diagnostik, instrumen bedah, implan, dan peralatan rumah sakit. 
  2. Bahan Kimia Rumah Tangga: BPOM mengatur bahan kimia rumah tangga tertentu, seperti disinfektan, pestisida, dan pembersih yang memiliki risiko kesehatan langsung. Namun, kategori bahan kimia industri yang lebih luas diatur bersama dengan Kementerian Perindustrian serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Proses Sertifikasi BPOM: BPOM Pusat vs. BPOM Daerah

BPOM beroperasi melalui sistem dua tingkat:

  1. BPOM Daerah (Provinsi/Kabupaten): Bertanggung jawab atas inspeksi awal fasilitas produksi, meninjau kepatuhan terhadap standar BPOM, dan memberikan rekomendasi untuk pendaftaran produk. 
  2. BPOM Pusat: Otoritas utama yang memberikan izin edar resmi setelah mengevaluasi rekomendasi dari BPOM Daerah. BPOM Pusat melakukan pengujian laboratorium, penilaian ilmiah, serta tinjauan regulasi secara menyeluruh sebelum menyetujui distribusi produk di pasar Indonesia.

BPOM Proses sertifikasi

Proses sertifikasi umumnya mencakup tahapan berikut:

  1. Inspeksi Awal: Dilakukan oleh BPOM Daerah untuk menilai fasilitas produksi dan kepatuhan awal.
  2. Pengajuan Aplikasi: Pelaku usaha mengajukan dokumen yang diperlukan melalui sistem e-Registration BPOM.
  3. Pengujian Laboratorium dan Evaluasi: BPOM Pusat melakukan analisis laboratorium dan penilaian ilmiah.
  4. Penerbitan Sertifikasi: Jika semua standar regulasi terpenuhi, BPOM Pusat menerbitkan sertifikasi resmi.
  5. Pengawasan Pasca-Pasar: Pemantauan berkelanjutan untuk memastikan kepatuhan setelah produk masuk pasar.
  6. Pembaharuan Berkala dan Audit Kepatuhan: Pelaku usaha harus menjalani inspeksi rutin dan memperbarui dokumen untuk menjaga validitas sertifikasi.
  7. Tindakan Penegakan dan Penarikan Produk: BPOM memiliki wewenang untuk menarik kembali produk yang tidak memenuhi ketentuan atau berbahaya.

BPOM_adalah

Baca lebih lanjut: Sertifikasi K3L pada Produk

Keuntungan Sertifikasi BPOM bagi Pelaku Usaha

  1. Akses Pasar yang Sah
    Sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) merupakan persyaratan utama bagi pelaku usaha untuk mendistribusikan produk secara sah di Indonesia. Tanpa sertifikasi ini, perusahaan tidak dapat menjual produk makanan, minuman, kosmetik, obat tradisional, atau farmasi di pasar domestik. BPOM berfungsi sebagai badan pengawas yang memastikan bahwa setiap produk memenuhi standar keamanan, kualitas, dan khasiat sebelum beredar di masyarakat. Kepatuhan terhadap regulasi BPOM tidak hanya memberikan hak hukum kepada perusahaan untuk memasarkan produknya, tetapi juga menyediakan pedoman struktural dalam menjaga integritas produk sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. 
  2. Kepercayaan Konsumen dan Jaminan Keamanan
    Produk yang telah tersertifikasi BPOM memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk tersebut telah melalui proses pengujian ketat terkait keamanan dan kualitas, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap merek. Di era meningkatnya kesadaran konsumen, masyarakat cenderung memilih produk yang telah diverifikasi dan diatur oleh otoritas terpercaya. Sertifikasi ini menjadi indikator bahwa suatu produk bebas dari zat berbahaya, diberi label dengan benar, dan diproduksi dalam kondisi yang aman. Kredibilitas ini berperan penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian serta loyalitas pelanggan dalam jangka panjang. 
  3. Keunggulan Kompetitif
    Memiliki sertifikasi BPOM memberikan keunggulan yang signifikan dalam persaingan pasar di Indonesia. Konsumen cenderung memilih produk yang telah tersertifikasi dibandingkan dengan alternatif yang belum memiliki izin BPOM, sehingga merek yang memiliki sertifikasi lebih unggul dalam hal posisi pasar. Selain itu, banyak peritel, supermarket, dan platform daring yang mensyaratkan persetujuan BPOM sebelum produk dapat didaftarkan untuk dijual, sehingga meningkatkan visibilitas serta potensi penjualan. Dalam industri yang sangat bergantung pada aspek keamanan dan kepatuhan, seperti farmasi dan kosmetik, sertifikasi BPOM dapat menjadi faktor pembeda yang memperkuat daya saing suatu merek. 
  4. Kepatuhan terhadap Regulasi
    Mengoperasikan bisnis tanpa persetujuan BPOM dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius, termasuk sanksi administratif, denda, penarikan produk dari peredaran, hingga penutupan usaha. Kepatuhan terhadap regulasi BPOM memastikan bahwa perusahaan beroperasi dalam koridor hukum yang berlaku serta menghindari potensi risiko hukum. Selain itu, produk yang telah memiliki sertifikasi BPOM akan lebih mudah dalam memperoleh perizinan lainnya, seperti izin distribusi dan persetujuan iklan. Dengan secara proaktif memenuhi persyaratan BPOM, pelaku usaha dapat mencegah sengketa hukum yang merugikan serta menjaga kelangsungan usaha secara berkelanjutan. 
  5. Kemudahan dalam Perdagangan Internasional
    Sertifikasi BPOM sejalan dengan harmonisasi regulasi di kawasan ASEAN, sehingga mempermudah ekspansi bisnis ke pasar internasional. Negara-negara di ASEAN telah memiliki perjanjian pengakuan bersama atas standar keamanan produk, yang memungkinkan produk bersertifikasi BPOM untuk memperoleh akses pasar regional dengan lebih mudah. Selain itu, sertifikasi ini juga meningkatkan kredibilitas dalam memasuki pasar global, karena menunjukkan kepatuhan terhadap standar regulasi yang ketat. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki produk bersertifikasi BPOM memiliki potensi lebih besar untuk terlibat dalam perdagangan lintas negara serta menjalin kemitraan bisnis internasional. 
  6. Peningkatan Reputasi Merek
    Produk yang telah tersertifikasi BPOM mencerminkan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan keselamatan konsumen. Perusahaan yang secara konsisten memenuhi standar regulasi akan memperoleh reputasi positif di pasar, sehingga menarik lebih banyak pelanggan dan investor potensial. Sertifikasi ini juga memberikan keyakinan kepada para pemangku kepentingan bahwa perusahaan mengutamakan praktik bisnis yang etis serta kepentingan konsumen. Dalam jangka panjang, pengakuan ini berkontribusi terhadap loyalitas merek dan memperkuat citra perusahaan sebagai pelaku usaha yang bertanggung jawab di industri. 
  7. Perlindungan Kesehatan Masyarakat
    Sertifikasi BPOM memiliki peran strategis dalam melindungi kesehatan masyarakat dengan memastikan bahwa hanya produk yang aman dan berkualitas yang dapat beredar di pasaran. Tanpa adanya pengawasan yang ketat, pasar dapat dipenuhi oleh produk yang tidak memenuhi standar, termasuk barang palsu atau berbahaya yang dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Melalui proses pengujian dan pemantauan yang ketat, BPOM mencegah peredaran produk yang tidak aman, sehingga mengurangi risiko keracunan makanan, reaksi alergi, dan dampak kesehatan jangka panjang lainnya. Dengan demikian, kerangka regulasi ini mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat melalui penerapan standar keamanan yang ketat. 
  8. Dorongan terhadap Inovasi
    Kepatuhan terhadap standar BPOM mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk yang lebih aman dan inovatif. Untuk memenuhi persyaratan regulasi, perusahaan harus terus meningkatkan formulasi produk, menerapkan praktik manufaktur yang lebih baik, serta berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan. Hal ini berkontribusi pada terciptanya produk baru yang lebih unggul dan sesuai dengan kebutuhan konsumen, sekaligus tetap memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Selain itu, perusahaan yang mampu berinovasi sambil mempertahankan kepatuhan terhadap regulasi dapat mencapai posisi kepemimpinan pasar dan menjadi tolok ukur industri dalam aspek kualitas serta keselamatan.

Kesimpulan

BPOM Indonesia memainkan peran penting dalam mengatur obat, makanan, dan kosmetik untuk melindungi kesehatan masyarakat. Memahami fungsi BPOM, kerangka regulasi, dan proses sertifikasi sangat penting bagi pelaku usaha yang ingin memasuki industri yang diatur di Indonesia. Selain itu, sementara BPOM mengawasi berbagai kategori produk, alat kesehatan berada di bawah yurisdiksi Kementerian Kesehatan, dan beberapa bahan kimia rumah tangga diatur bersama kementerian lain.

Dengan mematuhi regulasi BPOM dan otoritas terkait, pelaku usaha dapat memastikan keamanan produk, mendapatkan kepercayaan konsumen, dan mencapai pertumbuhan pasar yang berkelanjutan. Untuk pelaku usaha yang memerlukan bantuan dalam pendaftaran BPOM, ET Consultant menyediakan layanan konsultasi hukum dan regulasi untuk memperlancar proses sertifikasi secara efisien dan efektif.

***

ET Consultant adalah Konsultan Bisnis dan Konsultan Hukum yang memberikan dukungan bagi klien lokal dan multinasional untuk memulai dan mengelola operasi bisnis mereka di Indonesia. Konsultan ET berspesialisasi dalam Pendirian Bisnis, Perizinan & Hukum, Akuntansi & Pajak, Imigrasi, dan Layanan Penasihat.

Siap untuk mengetahui lebih lanjut?

Excellent and Trusted Consultant (ET Consultant)
Setiabudi Building 2, Suite 204 Jl. H. R. Rasuna Said Kav 62, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920

ET-Consultant

We are established as an Indonesian Advisory Group – Consulting Firm that provides local and multinational clients support for start-up and managing business operations in Indonesia.

Contact Us

Address : Setiabudi Building 2, Suite 204 Jl. H. R. Rasuna Said Kav 62, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920
Phone : (021) 52905797
Email : [email protected]
© 2024 by Et-Consultant.