Lompat ke konten
(021) 5290 5797
HOURS : MON-FRI 8.30 AM - 5.30PM

Memahami SNI: Kunci untuk Mematuhi Standar Nasional Indonesia

SNI, atau Standar Nasional Indonesia, adalah seperangkat standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia. Dirancang untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan produk serta layanan, SNI berfungsi sebagai tolok ukur penting bagi bisnis yang beroperasi di Indonesia. Dengan menerapkan standar ini, pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen, mendorong praktik perdagangan yang adil, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi nasional. Kepatuhan terhadap standar SNI semakin vital bagi produsen dan penyedia layanan, karena meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya saing di pasar, terutama dalam ekonomi yang semakin mengglobal.

Perbedaan antara SNI Sukarela dan Wajib

Memahami perbedaan antara standar SNI sukarela dan wajib sangat penting bagi bisnis yang ingin memasuki pasar Indonesia.

  1. SNI Sukarela: Standar ini tidak diberlakukan secara hukum tetapi berfungsi sebagai panduan yang dapat diadopsi oleh bisnis untuk meningkatkan kualitas produk dan daya tarik pasar. Meskipun kepatuhan bersifat opsional, mematuhi SNI sukarela dapat secara signifikan meningkatkan reputasi perusahaan dan mendorong kepercayaan konsumen. Misalnya, perusahaan yang memproduksi barang konsumen dapat memilih untuk memenuhi standar SNI sukarela untuk membedakan diri dalam pasar yang kompetitif.

  2. SNI Wajib: Standar ini mengikat secara hukum dan berlaku untuk produk atau industri tertentu. Kepatuhan terhadap SNI wajib sangat penting untuk akses pasar, karena memastikan bahwa produk memenuhi regulasi keselamatan, kesehatan, dan lingkungan yang esensial. Misalnya, bahan bangunan, produk makanan, dan perangkat elektronik tunduk pada SNI wajib, dan produsen harus mematuhi untuk menjual produk mereka di Indonesia.

Proses Pengajuan SNI: Tahapan Awal

Perjalanan untuk mendapatkan sertifikasi SNI melibatkan beberapa langkah rinci, terutama selama tahapan awal:

  1. Persiapan: Sebelum mengajukan, bisnis harus secara menyeluruh meninjau standar SNI yang relevan dengan produk mereka. Tahap ini mencakup persiapan dokumentasi yang menunjukkan kesesuaian produk dengan persyaratan SNI, termasuk spesifikasi produk, sistem manajemen kualitas, dan hasil pengujian sebelumnya.

  2. Pengajuan Permohonan: Langkah berikutnya adalah mengajukan permohonan formal kepada lembaga sertifikasi terakreditasi. Permohonan harus komprehensif, termasuk:
    • Deskripsi produk yang rinci
    • Informasi tentang proses produksi
    • Langkah-langkah pengendalian kualitas yang diterapkan
    • Kepatuhan terhadap standar SNI tertentu

  3. Tinjauan Dokumentasi: Setelah permohonan diajukan, lembaga sertifikasi akan melakukan tinjauan menyeluruh terhadap dokumentasi. Tinjauan ini memeriksa apakah semua informasi yang diperlukan disediakan dan apakah produk sesuai dengan standar SNI yang relevan. Pada fase ini, lembaga sertifikasi dapat meminta informasi tambahan atau klarifikasi, yang dapat memperpanjang proses jika tidak dikelola dengan cepat.

  4. Evaluasi di Lokasi: Audit di lokasi adalah komponen penting dari proses sertifikasi SNI. Selama audit ini, auditor mengevaluasi operasi perusahaan, termasuk:
    • Penilaian proses produksi
    • Inspeksi fasilitas
    • Pemeriksaan sistem pengendalian kualitas
    • Pengujian sampel produk untuk mematuhi standar SNI

  5. Keputusan Sertifikasi: Setelah evaluasi di lokasi yang berhasil, lembaga sertifikasi akan menerbitkan sertifikat SNI. Sertifikasi ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan produknya sebagai mematuhi standar Indonesia, yang sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan konsumen dan akses ke kontrak pemerintah.

Obtaining SNI

Baca lebih lanjut: Apa itu SNI?

Audit Surveillance: Tahun Kedua, Ketiga, dan Keempat

Setelah perusahaan menerima sertifikasi SNI, mereka memasuki fase surveillance, yang melibatkan audit berkala untuk memastikan kepatuhan yang berkelanjutan. Audit ini penting untuk mempertahankan keabsahan sertifikat SNI dan memiliki karakteristik spesifik untuk setiap tahun berikutnya:

  1. Audit Surveillance Tahun Kedua:
    • Fokus: Verifikasi kepatuhan yang berkelanjutan terhadap standar SNI setelah sertifikasi awal.
    • Lingkup: Audit ini memeriksa setiap perubahan yang dilakukan pada proses produksi, sistem manajemen kualitas, atau spesifikasi produk sejak sertifikasi awal. Ini juga memastikan bahwa semua ketidaksesuaian sebelumnya telah ditangani.

  2. Audit Surveillance Tahun Ketiga:
    • Fokus: Penilaian efektivitas sistem manajemen kualitas dan kepatuhan terhadap standar SNI seiring berjalannya waktu.
    • Lingkup: Audit ini dapat membahas area spesifik yang diidentifikasi sebagai berisiko tinggi atau kritis untuk kepatuhan. Auditor akan menilai penerapan tindakan korektif dan inisiatif perbaikan berkelanjutan di dalam organisasi.

  3. Audit Surveillance Tahun Keempat:
    • Fokus: Tinjauan yang lebih mendalam yang mencerminkan audit awal untuk memverifikasi bahwa perusahaan telah mempertahankan kepatuhan selama bertahun-tahun.
    • Lingkup: Audit ini dapat mencakup penilaian ulang lengkap terhadap produk, proses produksi, dan sistem manajemen kualitas, mengharuskan perusahaan untuk menunjukkan bahwa mereka telah mematuhi standar SNI sepanjang periode empat tahun.

Memahami Surveillance: Awal vs. Berkelanjutan

Audit surveillance berbeda dari audit awal dalam beberapa hal penting:

  1. Audit Awal: Evaluasi komprehensif ini menentukan apakah produk atau proses perusahaan memenuhi standar SNI untuk pertama kalinya. Ini melibatkan tinjauan menyeluruh terhadap dokumentasi, proses, dan pengujian produk, yang membentuk dasar untuk kepatuhan di masa depan.

  2. Audit Surveillance: Dilakukan setiap tahun setelah sertifikasi awal, audit ini fokus pada verifikasi kepatuhan yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian ditangani dan bahwa kualitas produk atau layanan tetap konsisten dengan standar SNI.

Pengajuan SNI

Baca juga: Apa Itu ISO? 

Perbedaan Audit SNI yang Dilakukan di Indonesia vs. Luar Negeri

Proses sertifikasi SNI bervariasi secara signifikan tergantung pada apakah audit dilakukan di dalam Indonesia atau di luar negeri:

  1. Di Indonesia: Audit dilakukan oleh lembaga sertifikasi lokal yang akrab dengan regulasi dan standar domestik. Lembaga-lembaga ini menawarkan wawasan berharga tentang persyaratan kepatuhan dan memberikan bantuan langsung kepada perusahaan yang menavigasi proses sertifikasi.

  2. Di Luar Negeri: Untuk produsen asing yang mencari sertifikasi SNI, prosesnya mungkin melibatkan kompleksitas tambahan. Audit harus dilakukan oleh lembaga sertifikasi internasional yang terakreditasi oleh BSN. Ini seringkali mengharuskan produsen asing menyesuaikan proses mereka untuk sejalan dengan standar Indonesia, yang dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi dan jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, entitas asing mungkin menghadapi hambatan bahasa dan harapan regulasi yang berbeda, menjadikan kemitraan lokal sangat penting untuk kepatuhan yang sukses.

Kesimpulan

Mendapatkan sertifikasi SNI adalah langkah penting bagi bisnis yang ingin berkembang di pasar Indonesia. Pemahaman yang mendalam tentang SNI, termasuk perbedaan antara standar sukarela dan wajib, proses sertifikasi, dan signifikansi dari surveillance, dapat membantu perusahaan secara efektif menavigasi tantangan kepatuhan.

Di ET Consultant, kami berkomitmen untuk mendukung bisnis dalam memahami dan mematuhi persyaratan SNI. Keahlian kami dapat membantu Anda menavigasi kompleksitas sertifikasi SNI, memastikan Anda memanfaatkan semua manfaat kepatuhan di pasar Indonesia. Hubungi kami hari ini untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu perusahaan Anda dalam mencapai sertifikasi SNI dan berkembang di lanskap kompetitif Indonesia.

***

ET Consultant adalah Konsultan Bisnis dan Konsultan Hukum yang memberikan dukungan bagi klien lokal dan multinasional untuk memulai dan mengelola operasi bisnis mereka di Indonesia. Konsultan ET berspesialisasi dalam Pendirian Bisnis, Perizinan & Hukum, Akuntansi & Pajak, Imigrasi, dan Layanan Penasihat.

Siap untuk mengetahui lebih lanjut?

Excellent and Trusted Consultant (ET Consultant)
Setiabudi Building 2, Suite 204 Jl. H. R. Rasuna Said Kav 62, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920

ET-Consultant

We are established as an Indonesian Advisory Group – Consulting Firm that provides local and multinational clients support for start-up and managing business operations in Indonesia.

Contact Us

Address : Setiabudi Building 2, Suite 204 Jl. H. R. Rasuna Said Kav 62, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920
Phone : (021) 52905797
Email : [email protected]
© 2024 by Et-Consultant.